Trip berikutnya di Banyuwangi................. Gunung Ijen! yang terkenal dengan
blue fire nya .
Perjalanan kita sebelumnya dari TN Baluran sekitar jam 7 malam menuju homestay yang masih berada dekat di Baluran, istirahat jam 9 dan bangun lagi jam 12 malam untuk menuju pos Paltuding, perjalanan sekitar 2 jam, tak disangka ternyata keramaian di Gunung Ijen pada libur panjang kali ini lumayan luar biasa, sehingga kita baru bisa mulai summit sekitar jam 03.00.
Dari Paltuding ke Puncak Ijen berjarak 3km, lumayan bagi saya, orang yang sama sekali ngga berminat naik gunung, tapi khusus blue fire kudu bisa haha,
Mendaki gunung di tengah malam, ada sensasinya sendiri, dingin-dingin ditemani ribuan bintang,
Setelah berjalan sekitar satu setengah jam, kemiringan jalur pendakian mulai agak landai, disini saya agak berlari kecil karena melihat jam sudah menunjukkan pukul 4.30 , mulai khawatir sudah ketinggalan blue fire nya, juga karena melihat banyak pengunjung yang berjalan melawan arah . Aslinya di Ijen ada pos istirahat di ketinggian 2000 meter, namun karena saya buru-buru saya tidak beristirahat dulu dan langsung melanjutkan pendakian, juga karena saya ditinggal rekan-rekan haha. Awalnya pas baru mendaki 15 menit saya langsung menyerah, begitu juga para pengunjung yang tidak terbiasa mendaki gunung, namun akhirnya saya memutuskan untuk terus naik karena kalau kembali tentu rugi sudah jauh-jauh ke Gunung Ijen hanya untuk istirahat saja.

Dini hari para penambang sudah banyak yang bekerja, demi rupiah yang sangat dihargai sedikit, harus berupaya luar biasa, jadi saran saya kalau ada penjual oleh-oleh di Ijen, beli saja meski terkadang sedikit dimahalkan oleh penjualnya, karena secara tidak langsung akan membantu kesejahteraan warga sekitar Ijen, termasuk juga membeli makan, atau minum tidak harus dari minimarket, beli saja di warung sekitar Ijen, toh kita di kota juga sering membeli barang-barang tidak berguna tanpa pikir panjang
Sedikit lagi sampai, jalan pendakian di dekat puncak ijen justru sangat datar jadi perjalanan lebih mudah ketika akan sampai .
dalam trip ini saya ga dapet blue fire sayangnya, gara-gara mulai naik jam 03.00 dini hari sementara perjalanan dari pos Paltuding (titik awal pendakian) sampe ke kawah Ijen perlu waktu 2 jam, jadi waktu kita sampai di tempat sudah sekitar jam 5an. Cuma kelihatan dari jauh, pas turun kebawah apinya sudah ilang semua.
Blue fire terlihat sedikiiit
Baru turun bentar sudah habis blue firenya
Kalau ingin lebih kebawah lagi dianjurkan memakai masker yang disewakan oleh warga, karena cukup membuat sesak
Aktivitas para penambang dari kejauhan
pose dulu hehe
meski sampai puncaknya sendirian, untungnya ketemu lagi ama salah satu rekan saya, akhirnya ada yang fotoin hahaha
Jangankan naik sambil membawa belerang berpuluh-puluh kilo tersebut, jalur setapak cukup sempit dan berbahaya bagi orang yang masih awam
Luar biasa ramai pengunjungnya
Banyak bulenya di Ijen, mungkin habis dari sini langsung pada ke Bali yak mumpung deket
Masih suasana 17 Agustusan , cerita bisa dapet bendera dengan cara sepik-sepik ke orang dulu, ngajakin ngobrol soal bule-bule yang di sini kebetulan cakep-cakep cewenya trus ujung-ujungnya pinjem bendera hahaha
Gunung Baluran dan Gn Raung dibelakang

Gunung Raung yang masih aktif meraung-raung, menurut para pendaki Gn Raung termasuk gunung tersulit untuk didaki di Indonesia, karena butuh waktu sampai 4 hari, padahal Semeru hanya perlu 2-3 hari, juga memerlukan skill climbing, dan puncak yang cukup sempit antara jalur setapak dan kawahnya. Dinamakan gunung Raung, karena konon jika sudah berhasil mendekati pos terdekat dari puncak Gn,Raung akan sering terasa gempa yang diikuti suara seperti raungan akibat dari aktivitas vulkanik gunung tersebut.
pohon kering, mungkin akibat dari abu Gn Raung yang meletus dua bulan sebelumnya
Tidak kuat melakukan perjalanan lagi? tenang ada jasa angkut badan di Ijen, tarif sekitar 50rb sampai 150rb tergantung kesepakatan dengan orangnya, tinggal tidur, kita akan didorong dengan gerobak sampai kembali ke Paltuding.
Masih dengan pemandangan Gn.Raung setelah menuruni selama 30 menit, selfie bayangan dulu dengan background gunung.
Pemandangan selama menuruni Gunung Ijen pun tidak kalah indahnya, ditemani sunrise dan udara sejuk daerah pegununggan, meski banyak pasir beterbangan karena masih musim kemarau.
Setelah sampai kembali di Paltuding saya baru sadar ternyata sudah ditunggu-tunggu rekan di sana, karena memang saya naiknya terlambat, di atas pun terlalu lama menikmati suasana , untuk waktu turunnya saya berusaha cepat karena cuma 60 menitan. Ada spot yang terlewatkan dari Ijen yaitu Oemah Bunder, rumah bulat yang sudah berdiri sejak jaman Belanda di tempat pos peristirahatan, seperti ketika naik, pas turunya pun saya tidak berhenti di pos tersebut, namun langsung melanjutkan perjalanan balik ke Paltuding. Di sini kita beristirahat untuk makan nasi goreng, untuk kemudian bersiap-siap melanjutkan ke Taman Nasional Merubetiri
Sekian dulu tulisan mengenai perjalanan di Kawah Ijen, karena tidak dapat blue fire maka sudah dipastikan saya akan mengunjungi Ijen lagi, juga ke Baluran karena di musim hujan suasana di Savana terlihat lebih hijau dan lebih banyak binatang yang berani keluar, meski jalannan lebih becek...